Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

postmozt ads

CARA MENDAPAT BEASISWA KE LUAR NEGERI



SNMPTN dan SBMPTN 2014 telah usai, selamat bagi yang sudah di terima di PTN yang di impikan lewat jalur SNMPTN dan semoga yang lewat jalur SBMPTN juga dapat lulus seleksi, dalam kesempatan kali ini saya akan memberikan informasi beasiswa ke luar negeri, khusus nya untuk nanti yang ingin melanjutkan S2 ke luar negeri, Memang bisa menempuh pendidikan di luar negeri memang jadi impian banyak orang. Bagaimana tidak, selain menawarkan kualitas pendidikan yang lebih baik kesempatan ini juga bisa digunakan untuk memperluas jaringan. Gak jarang orang bisa mengubah nasibnya sepulang dari bersekolah di luar negeri.

Sayangnya masalah biaya sering jadi kendala paling besar yang menghalangi. Tapi tidak usah khawatir, sekarang ada banyak cara kok untuk memecahkannya. Tersedia banyak pilihan beasiswa yang bisa kamu dapatkan. Tapi mendapatkan beasiswa itu sama sulitnya kayak cari jodoh. Nah, buat kamu yang sedang mempersiapkan diri untuk berburu beasiswa kali ini saya akan kasih tips dan trik yang belum semua orang tahu.

1. Berusahalah Untuk Excellent Di Bidang Akademis



Buat kamu yang masih SMA, sedang menempuh pendidikan Sarjana atau bahkan Master di Indonesia dan berencana melanjutkan pendidikan tingkat selanjutnya dengan beasiswa hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah usahakan selalu dapat nilai bagus.Kalau ada kesempatan jangan segan mencoba ikut olimpiade yang berkaitan dengan bidang studi yang kamu minati.

Walau angka diatas kertas bukan segalanya tapi pencapaian akademis yang bagus akan menunjukkan komitmenmu terhadap pemberi beasiswa. Beberapa institusi beasiswa, seperti Monbukagakusho (MEXT) dari Jepang dan Beasiswa Pemerintah Singapura bahkan mensyaratkan pelamarnya adalah mereka yang memiliki pencapaian akademis yang baik. Dalam beberapa kasus pemenang Olimpiade Sains akan lebih mudah mendapatkan beasiswa, untuk itu pintar di bidang akademik akan membuat mu kuliah dengan beasiswa di luar negeri akan semakin terbuka lebar.

2. Pintar Aja Itu Biasa. Kalau Kamu Aktif Organisasi Baru Luar Biasa.



Sudah merasa yakin bisa dapat beasiswa karena nilaimu selalu bagus? Eits, jangan salah. Nilai bagus itu baru syarat awal. Diluar sana masih banyak yang lebih pintar dibanding kamu. Pintar saja tidak pernah cukup. Kamu harus punya sesuatu yang menarik untuk dijual ke pemberi beasiswa. Biasanya mereka akan mencari orang yang tidak hanya berprestasi, tapi juga aktif di organisasi.

Kalau kamu memang niat masuk dalam bursa perjuangan mendapatkan beasiswa mulailah memperbanyak pengalaman organisasi. Gak perlu masuk partai politik atau bahkan gerakan-gerakan aneh. Kamu bisa mulai dari OSIS,Himpunan Keluarga Mahasiswa kampus,Badan Eksekutif Mahasiswa,Resimen Mahasiswa dll. Mereka yang aktif organisasi akan lebih dilirik para pemberi beasiswa karena dianggap bisa memanfaatkan ilmu yang didapat untuk kepentingan orang banyak.

3. Jangan Ragu Untuk Jadi Relawan



Selain keaktifan di organisasi, pengalaman di kegiatan sosial juga jadi nilai plus. Khususnya kalau kamu mengincar beasiswa di negara Amerika dan Eropa. Beasiswa Fullbright Amerika Serikat, Beasiswa Chevening dari Inggris dan Beasiwa Erasmus Mundus Eropa cenderung lebih tertarik pada pelamar yang punya pengalaman jadi relawan di kegiatan sosial. Ini gak bisa dilepaskan dari kuatnya kultur volunteer-ism di negara mereka.

Di kota tempatmu tinggal saat ini pasti banyak banget kok kesempatan untuk jadi relawan. Kamu bisa join ke kegiatan NGO, gabung dengan gerakan anak muda di kampus atau kamu juga bisa menginisiasi gerakan ini sendiri. Gak perlu repot atau khawatir gak ada biaya, bahkan dengan membersihkan sampah di lingkungan sekitarmu kamu sudah bisa mulai melakukan kegiatan sosial.

4. Tes Kemampuan Bahasa Asing



Setelah cukup mempersiapkan diri dari bidang akademis dan non-akademis kini saatnya kamu membuktikan bahwa kamu pasti survive di negara orang karena bisa menguasai bahasanya. Salah satu persayaratan beasiswa memang menuntutmu untuk meraih level tertentu dalam tes kemampuan bahasa asing minimal kamu bisa bahasa inggris, atau lebih bagusnya kamu juga bisa bahasa jepang, karena saat ini bahasa jepang menjadi bahasa internasional kedua di dunia.

Masing-masing beasiswa punya persyaratan tes bahasa sendiri, tapi yang paling umum digunakan adalah TOEFL dan IELTS. Untuk mengamankan posisimu, pastikan kamu memiliki skor TOEFL diatas 550 dan nilai IELTS diatas 6,5. Saat ini kamu bahkan bisa mempersiapkan diri dengan mengikuti latihan via online untuk TOEFL dan IELTS.

5. Temukan Orang yang Bisa Memberimu Rekomendasi yang Baik



Untuk menilai performamu di dunia nyata, pihak pemberi beasiswa akan meminta surat rekomendasi dari mereka yang sudah mengetahui rekam jejakmu. Biasanya surat rekomendasi bisa diberikan oleh staf pengajar dari institusi tempatmu menempuh pendidikan atau supervisor di tempatmu bekerja.

Rekomendasi dari mereka sangat penting, karena gak jarang pemberi beasiswa akan langsung menghubungi untuk menanyakan pendapat tentangmu. Pastikan kamu punya rekam jejak yang cukup baik dalam pendidikan dan pekerjaan. Jaga hubungan baik dengan mereka yang bisa memberimu rekomendasi.

6. Ciptakan Curriculum Vitae (CV) yang Informatif



Cara pemberi beasiswa tahu pengalaman dan pencapaianmu adalah dengan melihat ke CV-mu. Dalam CV mereka akan mendapatkan gambaran bagaimana dirimu selama ini telah berkembang. Untuk membuat CV yang baik kamu perlu cermat mencatatat kegiatan yang kamu lakukan selama ini berdasarkan waktu kegiatan.

Karena kamu akan apply beasiswa, pastikan kamu membuat CV yang representatif tapi tetap informatif. Salah satu format CV yang cukup baik untuk kamu contoh adalah CV Europass yang wajib digunakan bagi pelamar beasiswa Erasmus Mundus kamu bisa cek di google seperti apa CV tersebut dan buat se informatif dan inovatif mungkin, hal itu akan membuat pemberi beasiswa melirikmu.

7. “Jual” Dirimu Lewat Motivation Letter



Langkah selanjutnya, kamu harus menyiapkan motivation letter. Tujuan dari surat ini adalah untuk menunjukkan mengapa kamu tertarik mengambil bidang studi yang kamu pilih dan memperlihatkan mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa. Motivation letter ini adalah bagian krusial yang akan menentukan bagaimana kelanjutan lamaran beasiswamu apakah di terima atau di tolak.

Untuk membuat motivation letter yang baik kamu perlu tahu tentang jurusan yang akan kamu ambil. Jelaskan kenapa program itu menarik buatmu, tunjukkan juga bagaimana pengalaman kerja dan pencapaianmu selama ini membuat kamu cocok untuk belajar disitu. Yakinkan pemberi beasiswa bahwa kamu punya komitmen untuk memberikan yang terbaik sehingga layak menerima dana mereka.

Satu yang paling penting, kamu harus punya passion terhadap bidang yang kamu pilih. Semangat dan kecintaan terhadap bidang studi itu akan terasa di motivation letter-mu.


8. Latihan Sebelum Interview



Jika kamu lolos seleksi administrasi lewat CV dan motivation letter pintu menuju beasiswa selanjutnya adalah tes wawancara. Di tahap ini kamu akan bertemu panelis dari negara pemberi beasiswa, atau bisa juga profesor yang kompeten di bidangnya. Demi lancar di wawancara, kamu perlu mempersiapkan diri agar tidak grogi dan malah mengacaukan semua persiapanmu buat dirimu terlihat cerdas dan tenang saat di wawancara.

Biasakan diri untuk berbicara dengan bahasa Inggris (atau bahasa lain yang akan digunakan dalam wawancara) minimal 2 hari sebelum wawancara berlangsung. Cara ini akan melatih lidahmu agar tidak terkaget-kaget dan kehilangan banyak kosa kata. Di depan panelis, tunjukkan bahwa kamu percaya diri dan meyakinkan. Bekali dirimu dengan pengetahuan soal bidang studi yang kamu pilih dan tunjukkan semangatmu untuk belajar dengan beasiswa.

9. Tunjukkan Bahwa Beasiswa Ini Akan Membantumu Berkontribusi Ke Indonesia



Saat ditanya mengapa kamu ingin mendapatkan beasiswa, jangan hanya menjawab dengan tujuan egois seperti ingin mengembangkan diri atau memperbanyak pengalaman. Tunjukkan juga bahwa jika kamu menerima beasiswa maka kamu akan lebih punya kapasitas untuk berkontribusi ke lingkungan terdekatmu. Pemberi beasiswa akan lebih tertarik pada kandidat yang memiliki visi yang luas dan bermanfaat intinya kamu harus jawab dengan kata kata yang tidak biasa, harus bisa menyakinkan tim panelis nya.

Inilah kenapa aktif di kegiatan sosial dan organisasi jadi penting. Dengan aktif di kegiatan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, akan lebih mudah bagimu untuk menentukan kontribusi macam apa yang hendak kamu berikan selepas menempuh program beasiswa di luar negeri.

10. Coba Lagi, Coba Terus



Sekali mencoba apply beasiswa kamu belum tentu akan berhasil. Jangan langsung putus asa dan merasa gak memenuhi kualifikasi. Banyak kok yang harus mencoba berkali-kali dulu sebelum akhirnya lolos. Justru dengan pernah gagal kamu akan tahu bagian mana yang harus kamu perbaiki untuk bisa jadi kandidat yang lebih baik.


Lagipula kebanyakan beasiswa tidak melarang kandidat yang sempat gagal mendaftar ulang di seleksi selanjutnya. So, kenapa takut gagal? Kalau gagal sekali, coba lagi-coba teruuus! Semangat!!!
Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Berkomentarlah Sesuai Topik
Jangan Meninggalkan Link Aktip Maupun Mati.