Postmozt - Damayanti Wisnu
Putranti (DWP), anggota Fraksi PDIP di DPR yang jadi tersangka kasus suap yang
dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi, pernah mengeluhkan gaji minim dan banyak
tuntutan dari konstituen pendukungnya. Keluhan terlontar tak setelah dia dilantik
menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan IX Jawa Tengah (Brebes, Tegal, dan
Slawi).
“Mereka menuntut aspirasi untuk pembangunan di daerahnya. Bahkan, tidak
sedikit yang memberikan pesan singkat dengan memak-maki,” ujar Damayanti, saat
kegiatan reses bersama para konstituennya di Desa Randusanga Kulon, Kecamatan
Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sekitar awal Desember 2014, seperti
dikutip Metrotvnews.com, Sabtu (16/01/2016).
Damayanti juga secara blak-blakan menjelaskan jika gaji pokok sebagai anggota
DPR RI terbilang minim dan banyak potongan untuk dibagi- bagi. Dari gaji
pokoknya yang sebesar Rp15 juta per bulan, sebanyak Rp12 juta harus disetor ke
fraksi PDIP, partainya, dan Rp5 juta untuk Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota
Tegal sebesar Rp5 juta. “Artinya gaji saya minus Rp2 Juta,” kata Damayanti saat
itu.
Anggota Komisi V ini tertangkap tangan KPK pada Rabu, 13 Januari. Dia
diduga telah menerima suap sebanyak tiga kali dengan total 99 ribu dolar
Singapura. Uang suap ini diberikan oleh Direktur Utama PT Windhu Tunggal Utama
(WTU) Abdul Khoir (AKH).
Dalam proses pemberian suap ini Abdul memberikan secara berulang kali
melalui Julia Prasetyarini (UWI) dan Dessy A. Edwin (DAE), yang merupakan staf
Damayanti. Suap ini disinyalir terkait pembangunan jalan proyek Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016.
Pendapatan anggota DPR, sejatinya tidaklah yang sesedikit diungkapkan
Damayanti. "Gaji anggota parlemen kita itu terbesar keempat di dunia jika
dibanding parlemen negara lain. Masih minta naik?" ujar Sekretaris
Jenderal Fitra Yenny Soetjipto, Kamis (17/09/2015) lalu saat menanggapi rencana
kenaikan tunjangan anggota DPR.
Yenny membeberkan, gaji anggota DPR Indonesia per tahun sebesar Rp800 juta
atau sekitar US$65 ribu. Angka ini 18 kali lipat dari pendapatan per kapita
penduduk Indonesia per tahun sebesar US$3.582.
"Amerika Serikat saja gaji anggota parlemennya hanya 3,5 kali dari
pendapatan per kapita penduduk," ucap Yenny. "Sedangkan Malaysia
sekitar US$ 25 ribu."
Berkomentarlah Sesuai Topik
Jangan Meninggalkan Link Aktip Maupun Mati.